
MALILI-Pantau Terkini.co.id.Lembaga Adat Mokole Nuha Matano
menggelar kegiatan seminar dan tudang sipulung dengan tema "melalui tudang
sipulung kita kembalikan semangat persaudaraan sebagai warisan leluhur dan
personifikasi kemanunggalan (massedi siri) bagi masyarakat adat kemokolean Nuha
Matano". Kegiatan ini berlangsung di Bantea Lengko Olaro Tapoundau
Sorowako, Sabtu (07/10/2017).
Acara ini
juga dihadiri Ana Tellue, Andi Masita mewakili Datu Luwu Andi Maradang Mackulau
Opu To Bau, Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler,
Wakil Bupati, Irwan Bachri Syam, Ketua DPRD, Amran Syam, Anggota DPRD, Usman
Sadik, Managemen PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, beberapa pimpinan OPD
Luwu Timur dan masyarakat adat Kemokolean Nuha Matano.
Mokole Nuha
Matano, H Andi Baso A.M Opu To La Mattulia mengatakan seminar dan tudang
sipulung ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada generasi muda tentang
nilai-nilai adat bagi 11 anak suku yang tersebar di wilayah Kemokolean Nuha
Matano.
"tudang
sipulung dimaksudkan untuk mengenalkan sejarah, namun bisa juga diarahkan untuk
berbagai masalah sosial yang terjadi dimasyarakat" tambahnya.
Bupati Luwu
Timur, HM Thorig Husler saat membuka seminar mengatakan adat istiadat merupakan
bagian dari pengembangan nilai-nilai dan kultur dasar yang turut memperkokoh
landasan berdirinya NKRI. Makanya, upaya pelestarian dan pengembangan adat istiadat
dan nilai-nilai sosial budaya perlu terus dikembangkan.
"seminar
ini bukan untuk mendebatkan sejarah namun menemukan komitmen bersama
menggali nilai-nilai karasteristik dan kearifan lokal yang menjadi
identitas bersama" katanya.
"Lembaga
Adat harus menjadi partner pemerintah sekaligus mengambil peran diberbagai
dimensi kehidupan termasuk menyelesaikan konflik sosial yang timbul
dimasyarakat" tambahnyanya.
Dalam
seminar dan tudang sipulung ini hadir para narasumber diantaranya Prof Dr Andi
Ima Kesuma, Dr Muchtar Luthfy A Mutty, Anthon Andi Pangerang, Prof Dr. HM.
Ahman Sya dari Dirjen Pariwisata. Selain di isi berbagai tarian adat,
juga ada penampilan musik bambu, pameran kerajinan anyaman nuha, gerabah measa
aroa dan pameran pusaka "bessi matano", oleh komunitas Pompessi Luwu.
(hr/hms/suardi)
0 Komentar