WAJO-Warung kopi yang diduga dijadikan tempat esek-esek pemuas hidung belang , di Desa Lamata Kecamatan Gilireng kabupaten Wajo ditertibkan oleh tim terpadu,gabungan Satpol-PP ,Kodim 1406 dan Polres Wajo.Rabu,11/10/2017,pukul 11.00 wita.
Warung ini meman
menyediakan beberapa kamar khusus, yang terdapat di bawah rumah,jadi tidak nampak dari atas,dimana pelanggan bisa memilih kamar yang disukai bersama teman
wanitanya .
Sebelum tim terpadu turun , sudah menerima surat dari Dinas
Cipta Karya ,Penataan Ruang Dan Jasa Kontruksi Kabupaten Wajo untuk menertibkan
Warung yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB)atas dasar itu ,
melalui surat perintah Bupati Wajo untuk
menertibkan warung nakal ,dengan cara dibongkar.
Selain melakukan pembongkaran warung , Satpol-PP juga
menjaring 7(tujuh) wanita yang diduga
sebagai wanita peliharaan warung remang itu,bersama maminya,yang didapat
bersembunyi di dalam kamar tersembunyi,namun karena kelihaian petugas semuanya
didapat, bahkan diduga ada yang sudah
kabur.
Kepala Desa Lamata
,Isnania, yang dikonfirmasi oleh media mengatakan, bahwa sudah berapa kali ditegur ,
disuruh mengurus surat isin dan IMB,namun
tidak dihiraukan”baru tadi setelah warung dibongkar baru meminta bantuan untuk
dibantu pengurusannya dan masalah yang
dihadapi,”kata Isnania


Kasat Pol-PP Kabupaten Wajo ,Drs .Andi Budi
Agus,MH,menjelaskan kepada media pantau terkini,membenarkan anggotanya
melakukan penertiban warung yang tidak sesuai dengan aturan perda”kita turun
berdasarkan surat dari dinas PU dan adanya beberapa laporan ,serta surat dari
Camat Gilireng bahwa warung ini tidak sesuai peruntukannya,berdasarkan SOP,kita
sudah melakukan pendekatan ,teguran ,kemudian kita turun pengawasan ,dan
sebagai bukti kita sudah pasang stiker pengawasan ,namun tidak dihiraukan juga
sampai pada hari ini sudah masuk penertiban,”jelas Andi Budi Agus
Dalam introgasi petugas PPNS,Erwin, tujuh wanita ini , berasal dari tiga daerah
,Makassar,Maros dan Palopo,dengan umur yang berbeda dari umur 15 tahun sampai
38 tahun,semuanya menjalani pemeriksaan
dan disarankan untuk kembali ke kampung halamannya,dan berharap mereka
tidak balik lagi ke Wajo ,harapnya(Muhlis)
0 Komentar