MALILI-Pantau Terkini.co.id.Siapa
yang tidak kenal dengan Ir. Muarif ? Ia dikenal sebagai Kepala Dinas Pertanian
kabupten Luwu Timur, tetapi mungkin banyak orang yang belum tahu, bahwa jauh
sebelum menjadi Kepala Dinas, ia adalah seorang pekerja dan pebisnis yang
tangguh. Ia adalah perintis bisnis ayam potong di Kecamatan Tomoni, bahkan
usaha yang ia mulai dari nol itulah yang kemudian menjadi usaha ayam
potong yang terbesar di Tomoni pada masa itu.
Sekarang Ia sudah tidak berbisnis ayam potong lagi tetapi usahanya pada
bidang-bidang yang lain terus berkembang. Sehingga jauh sebelum menjabat
sebagai kepala dinas, ia adalah seorang pengusaha yang terbilang sukses.
Sebagai seorang pejabat dan sekaligus sebagai pengusaha yang sukses, tentu bisa
dipastikan kalau ia pasti sangat sibuk untuk mengurus pekerjaannya
sebagai pejabat dan juga sibuk mengendalikan usaha dan bisnisnya.
Tetapi sangat tidak bisa kita bayangkan jika seorang pejabat yang begitu
sibuk dan pengusaha yang begitu sukses ternyata masih punya waktu untuk jadi
TUKANG SAPU ? mengapa? ini adalah hal yang langka dan sangat jarang terjadi.
Kita tentu masih ingat dengan Dahlan Iskan, saat dulu menjabat sebagai menteri,
Dahlan Iskan turun tangan langsung untuk ikut membersihkan kamar mandi dan
toilet dibandara.
Mengapa Ir. Muarif menjadi tukang sapu? apa gajinya sebagai pejabat dan
penghasilannya sebagai pengusaha masih kurang? lagian mengapa pula jadi tukang
sapu? khan masih banyak pekerjaan sampingan yang lain, yang lebih elit !
Chek per chek ternyata Ir. Muarif tertangkap basah oleh salah satu
Media lokal di Lutim yaitu Infolutim Selasa sore, 11 November 2017 sedang
menyapu di Mesjid besar AL-ANSHAR kecamatan Tomoni. Ia tampak begitu
serius menyapu hingga keteras dan ketempat sandal di Mesjid besar itu.
Ir. Muarif sebenarnya memang termasuk pengurus dan pendonor dana yang aktif
di Mesjid itu. Jika cepat datang ia selalu menyempatkan diri untuk membersihkan
mesjid, Ia juga biasa jadi tukang adzan dan bahkan sering juga sebagai Imam
shalat. Setelah shalat magrib, jika jama’ah lainnya pulang dulu kerumah, maka
Ir. Muarif lebih memilih I’tikaf, mengaji dan baru pulang kerumah setelah
shalat Isya.
Sesungguhnya apa yang dilakukan oleh Ir. Muarif kepala dinas pertanian ini
adalah sebuah peringatan bagi kita semua. Bahwa sesungguhnya Jabatan dan Harta
itu hanyalah Titipan dari ALLAH SWT, semua itu hanyalah perhiasan dunia yang
akan kita tinggalkan jika kita mati. Itulah sebabnya mengapa seorang pejabat
dan pengusaha seperti Ir. Muarif berusaha sekuatnya untuk memperbanyak
amal ibadahnya karena ia tahu bukan jabatan dan kekayaan tapi hanya amal dan
ibadahnyalah yang akan jadi penolongnya nanti di akhirat kelak.
Nah, jika seorang yang jelas-jelas pejabat dan pengusaha saja
mati-matian untuk beramal dan beribadah, maka bagaimana dengan kita? jangankan
menyapu dan membersihkan mesjid. Untuk datang sholat dan beribadah ke mesjid
saja masih banyak yang absen
Laporan :Suardi
Editor:Muhlis