WAJO,PANTAU TERKINI.CO.ID-Budaya mendirikan rumah atau ‘mappatettong bola’
memang sudah sangat jarang ditemukan. Apalagi dengan kemajuan teknologi dan
hadirnya bangunan rumah yang lebih modern atau dalam suku bugis disebut ‘bola
batu’.
Meski demikian, sebagian warga Kecamatan Keera masih mendirikan rumah kayu.
Tradisi mappatettong bola ini juga masih terjaga di sejumlah wilayah di kabupaten
Wajo.
Warga bergotong royong untuk mengangkat kayu tiang yang sudah siap saling
tancap. Agar rumah kayu tersebut terpasang rapi sesuai skemanya, maka tiang
rumah tradisional Bugis ini harus diangkat bersamaan.
Di sinilah warga harus bergotong royong dalam satu komando. Sehingga tiang
rumah berdiri secara sempurna. Seperti yang baru ini dilakukan warga Desa Awota,
Kecamatan Keera, Wajo, Jumat 02 November 2018.
Kegiatan ini di hadiri oleh
Tokoh Masyarakat, kepala Desa, Camat, serta Kapolsek dan bhabinkamtibmas ikut
di acara mappetettong bola itu mengaku bangga dengan terjaganya tradisi ini.
Dia berharap ke depan, nilai kearifan lokal seperti ini dapat terjaga.
Kapolsek Keera, IPTU Nasrul, menuturkan bahwa, hadir
di tengah-tengah masyarakat sebagai ajang silaturahim dengan masyarakat serta
menyelaraskan program Kapolres Wajo yakni POLISI KEROYOK DESA.
“Nilai nilai budaya leluhur harus tetap dipertahankan dan dilestarikan untuk
membangkitkan kearifan lokal pada setiap sendi sendi kehidupan sebagai anak
bangsa . Salah satunya mappatettong bola ini,” tutur IPTU Nasrul
Laporan: Andi Hasriadi
Editor:Muhlis
0 Komentar