WAJO ,
PANTAU TERKINI.CO.ID- Kementerian
Pertanian (Kementan) bersama para pejabat di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
menggelar launcing optimalisasi lahan rawa lebak yang berlokasi di Kelurahan
Attakae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo. Rabu, 06 Maret 2019.
Menteri
Pertanian dalam sambutannya, bahwa, setidaknya, provinsi Sulawesi Selatan
mendapat anggaran prioritas APBN 2019 senilai Rp 640 M. Sebagai langkah awal
sekaligus tahap pertama, pemerintah mencanangkan program ini di Kabupaten Wajo,
Sidrap, Bone, Soppeng dan Pinrang dengan jumlah anggaran sebesar Rp 180M.
Bantuan
sendiri meliputi alat mesin pertanian (Alsintan) seperti Exavator, Traktor Roda
Dua, Traktor Roda Empat, Pompa Air, Combine Harvester Besar, Power Thresher,
Power Thresher Multiguna, Corn Sheller, Dan Corn Combine Harvester.
Disisi lain
ada juga bantuan benih berupa Padi Taro, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, dan
Kelapa. Sedangkan bantuan ternak yang diberikan berupa Ayam dan Kambing.
"Bantuan
ternak dialokasikan sebagai bagian dari program Petani Milenial dan Bekerja.
Selanjutnya Kementan juga memberikan paket bantuan KRPL (Kawasan Pangan Rumah
Lestari) dan
PUPM
(Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat)," kata Amran.
"Ini
semua adalah upaya kita menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,"
ujar Mentan Amran di panggung utama lokasi rawa Kabupaten Wajo, Rabu (6/3).
Amran
menjelaskan, untuk mendukung optimalisasi ini, Kabupaten Wajo akan diberi
bantuan 10 unit Exapator dan puluhan unit traktor. Alsintan ini yang nantinya
akan digunakan para petani untuk menggenjot jumlah produksi.
"Zaman
dulu tidak bisa mengambil bantuan langsung di kementerian pertanian. Tapi, saya
menghadap Bapak Presiden, dan mengatakan pada beliau bahwa santri ini masa
depan kita. Sejak saat itu Presiden langaung putuskan untuk berikan apa yang
ada," katanya.
Amran
menegaskan, program SERASI adalah program daya gedor pemerintah dalam menambah
jumlah produksi karena ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan dari sebuah
lahan yang masih tidur.
"Ini
memang lahan tidur, totalnya ada kurang lebih 45 ribu hektar yang kita
bangunkan di sulawesi. Jadi, nantinya, lahan yang produksinya 0 kita jadikan 3
kali lipat dan ini harus kita mulai dari sekarang," katanya.
Amran
mengaku optimis dengan program ini karena semua mesin dan alat yang digunakan
terbukti mampu berjalan dengan baik. Apalagi, banyak petani juga ikut senang
karena secara tidak langsung bisa menambah pemasukan.
"Kelihatanya
teknologi yang kita gunakan untuk rawa sudh berhasil. kita juga libatkan
milenial untuk lahan rawa ini. Dan ingat, tidak boleh lagi ada seremoni ini dan
itu. Semua harus nyata bahwa bantuan ini adalah bantuan langsung,"
katanya.
Disisi lain,
Amran juga mengajak semua generasi muda, utamanya para santri di Provinsi
Sulawesi untuk terlibat secara langsung dalam meningkatkan produksi pangan
Indonesia. Ajakan itu ditandai dengan pemberian ribuan ekor ayam dan kambing.
"Kami
akan bagiakan 1 juta ekor ayam untuk seluruh indonesia. Ribuan kambing, benih
dan bibit-bibit lain," katanya.
Bupati Wajo
Amran Mahmud mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian dalam mengoptimalisasi
lahan rawa lebak menjadi lahan pertanian produktif. Menurut dia, langkah itu
sangat tepat karena sudah sesuai dengan program pemerintah pusat dan daerah.
"Kami
mengucapkan terimaksih kepada bapak menteri yang telah memilih wajo sebagai
kegiatan optimalisasi lahan rawa menuju lumbung pangan dunia. Soal produksi
memang harus jadi prioritas bersama, dan ini sejalan dengan program pemerintah
daerah," tukasnya.
Adapun
Kegiatan Optimalisasi lahan rawa di Kabupaten Wajo ini dihadiri oleh ribuan
santri dan para petani setempat. Selain itu, turut hadir juga Bupati Wajo dan
pejabat lain di Provinsi Sulawesi.
Sumber: Humas
Pemkab Wajo
Editor:Muhlis





0 Komentar